Sabtu, 23 Februari 2019

Just You, No More

Tak ada seseorang yang dapat menyamaimu, aku tau dan aku pun sangat mengerti itu. Aku tak mengharapkan orang lain atau siapapun itu, walau dia adalah kamu dikelahiran berikutnya. 
Aku tak mau tau tentang semua yang terjadi pada saat ini, inginku menutup mata serta telingaku agar tak ada lagi kulihat maupun kudengar keinginan mereka untuk menggantikan posisimu. 
Aku tak bisa menerima jika semua itu terjadi, aku tak ingin, aku tak sanggup. Posisi itu hanya bisa untuk satu orang, hanya kau tak boleh yang lain. 
Itu mauku, tapi yang menyayangimu bukan hanya aku, aku sadar akan hal itu. Tapi, tak bisakah mereka berpikir tentang perasaanku? yang tak dapat terima jika mereka menyerahkan singgasana yang telah lama kau tempati kepada orang lain. 
Kadang ku ingin sekali berfikir bahwa yang selama ini terjadi, kejadian itu, semua hanya mimpi dan ilusi, dan kau pun datang dan kembali. Dengarkan aku, dengar apa yang kuucap dalam mimpiku serta kehidupanku.
Aku tak bisa berkata pada mereka bahwa aku tak terima dengan semua ini, ku katakan aku lebih baik sendiri tanpa ada orang lain yang mengisi tempatmu diduniaku. Namun, disisi lain aku tak ingin ada air mata dan kesedihan di matanya, aku harus bagaimana? Membiarkan singgasanamu diserahkan untuk orang lain begitu saja? Atau membiarkan tahta roboh dengan kata-kata? Hati ini terluka, aku tak mampu untuk ungkapkannya.

~R_Hr~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar